Javascript must be enabled to continue!
"Menganalisis Perbandingan Kurva Hazard Menggunakan Fungsi Atenuasi"
View through CrossRef
Papua merupakan daerah rawan gempa di Indonesia karena letaknya berada di jalur tektonik aktif sehingga menyebabkan daerah papua rawan terjadinya gempa. Upaya peningkatan mitigasi di wilayah Papua menjadi bagian penting akibat gempa, untuk itu diperlukan studi seismic hazard dengan menggunakan metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA). Metode PSHA adalah suatu metode pendekatan dalam memprediksi kemungkinan bahaya suatu gempa yang dihasilkan berupa Peta Seismic Hazard dan Kurva Hazard. Peta Seismic Hazard merupakan peta kontur percepatan tanah akibat gempa. Tahapan penelitian meliputi studi literatur, pengumpulan dan pengolahan data gempa, pemodelan dan karakterisasi sumber gempa serta analisis hazard gempa dengan menggunakan data katalog gempa dari tahun 1900 sampai dengan 2015.Kurva hazard dianalisis menggunakan fungsi atenuasi Esteva (1970), Campbell (1981), (Amb & Boomer 1990), Ambraseys (1990). Hazard gempa direpresentasikan dengan nilai percepatan getaran puncak (PGA) dan percepatan spektra (SA) di lapisan SB yang disajikan dalam bentuk peta dan kurva hazard. Dari hasil penelitian berupa peta PGA pada wilayah pulau papua dengan nilai antara 0.07g sampai 1.24g, peta SA periode 0.2 detik dengan nilai antara 0.19g sampai 3.38g, peta SA periode 1 detik dengan nilai antara 0.05g sampai 1.03g dengan kemungkinan terlampaui 10% dalam 50 tahun (gempa 475 tahun). Sedangkan hasil PGA untuk kemungkinan terlampaui 2% dalam 50 tahun (gempa 2475 tahun) dihasilkan peta PGA dengan nilai antara 0.12g sampai 1.93g, peta SA periode 0.2 detik dengan nilai antara 0.31g sampai dengan 6.51g, dan peta SA periode 1 detik dengan nilai antara 0.09g sampai 1.63g. Sedangkan pada Kurva Hazard untuk di Kota Timika pada PE 10% sumber gempa yang dominan adalah north papua thrust fault dan pada PE 2% sumber gempa yang dominan adalah manokwari trench fault. Sedangkan pada Kurva Hazard untuk di Kota Jayapura sumber gempa yang paling berpengaruh adalah north papua thrust fault untuk PE 10% dan 2%, dan pada Kurva Hazard untuk di Kota Sorong sumber gempa yang paling berpengaruh adalah deep background 100-150 untuk PE 10% dan 2%.
Title: "Menganalisis Perbandingan Kurva Hazard Menggunakan Fungsi Atenuasi"
Description:
Papua merupakan daerah rawan gempa di Indonesia karena letaknya berada di jalur tektonik aktif sehingga menyebabkan daerah papua rawan terjadinya gempa.
Upaya peningkatan mitigasi di wilayah Papua menjadi bagian penting akibat gempa, untuk itu diperlukan studi seismic hazard dengan menggunakan metode Probabilistic Seismic Hazard Analysis (PSHA).
Metode PSHA adalah suatu metode pendekatan dalam memprediksi kemungkinan bahaya suatu gempa yang dihasilkan berupa Peta Seismic Hazard dan Kurva Hazard.
Peta Seismic Hazard merupakan peta kontur percepatan tanah akibat gempa.
Tahapan penelitian meliputi studi literatur, pengumpulan dan pengolahan data gempa, pemodelan dan karakterisasi sumber gempa serta analisis hazard gempa dengan menggunakan data katalog gempa dari tahun 1900 sampai dengan 2015.
Kurva hazard dianalisis menggunakan fungsi atenuasi Esteva (1970), Campbell (1981), (Amb & Boomer 1990), Ambraseys (1990).
Hazard gempa direpresentasikan dengan nilai percepatan getaran puncak (PGA) dan percepatan spektra (SA) di lapisan SB yang disajikan dalam bentuk peta dan kurva hazard.
Dari hasil penelitian berupa peta PGA pada wilayah pulau papua dengan nilai antara 0.
07g sampai 1.
24g, peta SA periode 0.
2 detik dengan nilai antara 0.
19g sampai 3.
38g, peta SA periode 1 detik dengan nilai antara 0.
05g sampai 1.
03g dengan kemungkinan terlampaui 10% dalam 50 tahun (gempa 475 tahun).
Sedangkan hasil PGA untuk kemungkinan terlampaui 2% dalam 50 tahun (gempa 2475 tahun) dihasilkan peta PGA dengan nilai antara 0.
12g sampai 1.
93g, peta SA periode 0.
2 detik dengan nilai antara 0.
31g sampai dengan 6.
51g, dan peta SA periode 1 detik dengan nilai antara 0.
09g sampai 1.
63g.
Sedangkan pada Kurva Hazard untuk di Kota Timika pada PE 10% sumber gempa yang dominan adalah north papua thrust fault dan pada PE 2% sumber gempa yang dominan adalah manokwari trench fault.
Sedangkan pada Kurva Hazard untuk di Kota Jayapura sumber gempa yang paling berpengaruh adalah north papua thrust fault untuk PE 10% dan 2%, dan pada Kurva Hazard untuk di Kota Sorong sumber gempa yang paling berpengaruh adalah deep background 100-150 untuk PE 10% dan 2%.


