Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Kerajinan Kain Tenun Pewarna Alam di Kabupaten Buton (Suatu Strategi Pengembangan)

View through CrossRef
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. Analisis data lebih ditekankan pada proses penyimpulan induktif dan analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan kain tenun ikat pewarna alam di Kabupaten Buton dapat dilihat pada strategi organisasi, yang telah dilakukan setiap tahun, visi, tujuan dan sasaran walaupun tetap mengacu pada visi dan tujuan, Dewan Provinsi Sulawesi Nasional atau Satuan Kerja Pemerintah Daerah terkait, tujuan organisasi kelompok penenun pewarna alam adalah membantu para pengrajin mengembangkan produk tenun setiap tahunnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan pembeli baik dalam daerah maupun luar daerah. Strategi program tersebut sesuai dengan visi, tujuan dan sasaran Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sulawesi Tenggara atau Satuan Kerja Pemerintah Daerah, dan berimplikasi pada pengembangan kerajinan tenun pewarna alam baik secara individu maupun kelompok. Strategi dukungan sumber daya, pengetahuan masyarakat tentang tenun ikat pewarna alam belum sepenuhnya diketahui manfaat dan kegunaannya, bahan baku pembuatan tenun ikat pewarna alam belum dapat diproduksi di Kabupaten Buton sehingga pengrajin tenun masih tergantung pada ketersediaan stok bahan di luar daerah, kurangnya sumber daya modal (keuangan) yang memberikan dukungan terhadap pengembangan kerajinan tenun ikat pewarna alam, sumber daya tenaga kerja yang ada untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan kerajinan kain tenun ikat pewarna alam, sumber daya peralatan (fasilitas) yang ada memberikan dukungan terhadap pengembangan kerajinan kain tenun ikat pewarna alam. Strategi kelembagaan pewarna alami Kabupaten Buton dapat menciptakan daya saing meskipun promosi dan pemasaran masih kurang.
Title: Kerajinan Kain Tenun Pewarna Alam di Kabupaten Buton (Suatu Strategi Pengembangan)
Description:
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, kepustakaan dan dokumentasi.
Analisis data lebih ditekankan pada proses penyimpulan induktif dan analisis terhadap dinamika hubungan antar fenomena yang diamati dengan langkah-langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan kain tenun ikat pewarna alam di Kabupaten Buton dapat dilihat pada strategi organisasi, yang telah dilakukan setiap tahun, visi, tujuan dan sasaran walaupun tetap mengacu pada visi dan tujuan, Dewan Provinsi Sulawesi Nasional atau Satuan Kerja Pemerintah Daerah terkait, tujuan organisasi kelompok penenun pewarna alam adalah membantu para pengrajin mengembangkan produk tenun setiap tahunnya sehingga dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan pembeli baik dalam daerah maupun luar daerah.
Strategi program tersebut sesuai dengan visi, tujuan dan sasaran Dewan Kerajinan Nasional Daerah Sulawesi Tenggara atau Satuan Kerja Pemerintah Daerah, dan berimplikasi pada pengembangan kerajinan tenun pewarna alam baik secara individu maupun kelompok.
Strategi dukungan sumber daya, pengetahuan masyarakat tentang tenun ikat pewarna alam belum sepenuhnya diketahui manfaat dan kegunaannya, bahan baku pembuatan tenun ikat pewarna alam belum dapat diproduksi di Kabupaten Buton sehingga pengrajin tenun masih tergantung pada ketersediaan stok bahan di luar daerah, kurangnya sumber daya modal (keuangan) yang memberikan dukungan terhadap pengembangan kerajinan tenun ikat pewarna alam, sumber daya tenaga kerja yang ada untuk memberikan dukungan terhadap pengembangan kerajinan kain tenun ikat pewarna alam, sumber daya peralatan (fasilitas) yang ada memberikan dukungan terhadap pengembangan kerajinan kain tenun ikat pewarna alam.
Strategi kelembagaan pewarna alami Kabupaten Buton dapat menciptakan daya saing meskipun promosi dan pemasaran masih kurang.

Related Results

PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI PADA BATIK JUMPUTAN UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN
PENGGUNAAN PEWARNA ALAMI PADA BATIK JUMPUTAN UNTUK MENGURANGI PENCEMARAN LINGKUNGAN
Indonesia memiliki berbagai macam kekayaan, mulai dari flora, fauna, ilmu pengetahuan dari nenek moyang, seni batik, dan masih banyak lagi.Terdapat berbagai macam pewarna tekstil. ...
PPPUD DIVERSIFIKASI PRODUK KERAJINAN TENUN CORAK INSANG DI KAMPUNG WISATA TENUN KHATULISTIWA
PPPUD DIVERSIFIKASI PRODUK KERAJINAN TENUN CORAK INSANG DI KAMPUNG WISATA TENUN KHATULISTIWA
PPPUD of Product Diversification of Corak Insang Weaving at Kampung Wisata Tenun KhatulistiwaAbstact. Since established on 16th of November 2018 as a woven tourist village area, th...
OTIF KAIN TAIS TIMOR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA PESTA
OTIF KAIN TAIS TIMOR SEBAGAI SUMBER INSPIRASI PENCIPTAAN BUSANA PESTA
Kain tenun bagi masyarakat Timor dapat menunjukkan suatu status sosial yang tinggi.Kaum bangsawan Pemilikan biasanya mewariskan kain tenun kepada generasi berikutnya.Kainkain tenun...
Pemanfaatan Kain Flannel Menjadi Tempat Pensil
Pemanfaatan Kain Flannel Menjadi Tempat Pensil
Kain flannel adalah kain yang dibuat dari serat wol tanpa tenun. Kain flannel biasanya digunakan sebagai salah satu bahan pokok dalam pembuatan kerajinan tangan karena mudah diolah...
MAKNA TENUN IKAT DAYAK SINTANG DITINJAU DARI TEORI SEMIOTIKA SOSIAL THEO VAN LEEUWEN
MAKNA TENUN IKAT DAYAK SINTANG DITINJAU DARI TEORI SEMIOTIKA SOSIAL THEO VAN LEEUWEN
<p>ABSTRACT<br />Sintang’s Dayak ikat weaving, which is one of the cultural artifacts of Sintang District, West Kalimantan, is used by indigenous peoples (Dayak tribes)...
KARAKTERISTIK DAN PROBLEMATIK PERLINDUNGAN MOTIF LUBENG TENUN TROSO
KARAKTERISTIK DAN PROBLEMATIK PERLINDUNGAN MOTIF LUBENG TENUN TROSO
Motif lubeng merupakan salah satu motif tenun troso yang perlu untuk mendapatkan perhatian dan perlindungan nyata. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan problema...
KERAJINAN WAYANG KACA DAN “SAAB MOTE”
KERAJINAN WAYANG KACA DAN “SAAB MOTE”
Desa Nagasepaha merupakan pusat berbagai kerajinan seperti kerajinan perak, kayu, seruling, tenun, “saab mote”, dan lukisan kaca. Dari sejumlah kerajinan tersebut, kerajinan “saab ...

Back to Top