Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Pergeseran ekoleksikon nama orang Bali: Studi kasus kajian ekolinguistik

View through CrossRef
Sistem penamaan manusia memiliki hubungan yang erat dengan budaya dan kebiasaan. Budaya masyarakat akan memengaruhi sistem penamaan manusia dari masa ke masa. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nama orang Bali dari generasi ke generasi yang dianalisis menggunakan kajian Ekolinguistik. Tata cara pemberian nama seseorang dalam setiap budaya memiliki keunikan masing-masing. Keunikan teresebut ditemui pada sistem penamaan orang Bali. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menerapkan teknik rekam dan catat. Data penelitian ini merupakan nama-nama orang Bali yang dikumpulkan dalam satu banjar yaitu di Br. Sari, Desa Talibeng Kec. Sidemen Kab. Karangasem. Data diperoleh dengan mendata dan mencatat nama warga melalui kelian adat (ketua adat). Subjek penelitian ini adalah informan utama yaitu kelian adat (ketua adat) dan kelian dinas (ketua urusan luar adat atau kedinasan). Berdasarkan hasil analisis data maka ditemukan bahwa variasi leksikon yang digunakan sebagai nama orang Bali pada kelahiran tahun 1920an didominasi dengan nama yang berhubungan dengan lingkungan. Sebanyak 43% masyarakat menggunakan leksikon yang berhubungan dengan lingkungan sebagai nama anak, diikuti dengan kata sifat sebanyak 34%, beberapa variasi leksikon lainnya yang digunakan sebagai nama anak yaitu kata kerja sebanyak 10%, nama hari sebanyak 9% dan nama tokoh sebanyak 9%. Pada kelahiran tahun 1960an, nama orang Bali bergeser menjadi nama-nama tokoh pewayangan, nama hari, nama tokoh dewa-dewi. Pada kelahiran tahun 1980an sampai sekarang nama orang Bali dipengaruhi oleh bahasa asing. Faktor-faktor utama yang memengaruhi pergeseran ekoleksikon nama orang Bali di generasi kelahiran tahun 1960an adalah karena masuknya informasi-informasi baru tentang keagamaan dan kesusastraan yang sering disajikan dalam bentuk hiburan rakyat. Faktor-faktor penyebab pergeseran ekoleksikon nama orang Bali pada kelahiran 1980an adalah karena adanya faktor urbanisasi, ekploitasi alam, dan faktor globalisasi. Berdesakan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pergeseran leksikon nama orang Bali merupakan salah satu bentuk pergeseran budaya, gaya hidup dan lingkungan masyarakat yang berubah dari masa ke masa.
Title: Pergeseran ekoleksikon nama orang Bali: Studi kasus kajian ekolinguistik
Description:
Sistem penamaan manusia memiliki hubungan yang erat dengan budaya dan kebiasaan.
Budaya masyarakat akan memengaruhi sistem penamaan manusia dari masa ke masa.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nama orang Bali dari generasi ke generasi yang dianalisis menggunakan kajian Ekolinguistik.
Tata cara pemberian nama seseorang dalam setiap budaya memiliki keunikan masing-masing.
Keunikan teresebut ditemui pada sistem penamaan orang Bali.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dengan menerapkan teknik rekam dan catat.
Data penelitian ini merupakan nama-nama orang Bali yang dikumpulkan dalam satu banjar yaitu di Br.
Sari, Desa Talibeng Kec.
Sidemen Kab.
Karangasem.
Data diperoleh dengan mendata dan mencatat nama warga melalui kelian adat (ketua adat).
Subjek penelitian ini adalah informan utama yaitu kelian adat (ketua adat) dan kelian dinas (ketua urusan luar adat atau kedinasan).
Berdasarkan hasil analisis data maka ditemukan bahwa variasi leksikon yang digunakan sebagai nama orang Bali pada kelahiran tahun 1920an didominasi dengan nama yang berhubungan dengan lingkungan.
Sebanyak 43% masyarakat menggunakan leksikon yang berhubungan dengan lingkungan sebagai nama anak, diikuti dengan kata sifat sebanyak 34%, beberapa variasi leksikon lainnya yang digunakan sebagai nama anak yaitu kata kerja sebanyak 10%, nama hari sebanyak 9% dan nama tokoh sebanyak 9%.
Pada kelahiran tahun 1960an, nama orang Bali bergeser menjadi nama-nama tokoh pewayangan, nama hari, nama tokoh dewa-dewi.
Pada kelahiran tahun 1980an sampai sekarang nama orang Bali dipengaruhi oleh bahasa asing.
Faktor-faktor utama yang memengaruhi pergeseran ekoleksikon nama orang Bali di generasi kelahiran tahun 1960an adalah karena masuknya informasi-informasi baru tentang keagamaan dan kesusastraan yang sering disajikan dalam bentuk hiburan rakyat.
Faktor-faktor penyebab pergeseran ekoleksikon nama orang Bali pada kelahiran 1980an adalah karena adanya faktor urbanisasi, ekploitasi alam, dan faktor globalisasi.
Berdesakan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa pergeseran leksikon nama orang Bali merupakan salah satu bentuk pergeseran budaya, gaya hidup dan lingkungan masyarakat yang berubah dari masa ke masa.

Related Results

Perbandingan Bentuk dan Makna Nama Tempat Di Bali Berdasarkan Prasasti Bali Kuno
Perbandingan Bentuk dan Makna Nama Tempat Di Bali Berdasarkan Prasasti Bali Kuno
Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan (1) nama tempat yang ada di Bali berdasarkan prasasti Bali Kuno, (2) perbandingan bentuk nama tempat di Bali berdasarkan prasasti Bali Ku...
MAKNA NAMA HAJI PADA ETNIK MADURA
MAKNA NAMA HAJI PADA ETNIK MADURA
Penelitian ini dilakukan sebagai lanjutan atas hasil penelitian sebelumnya tentang bentuk-bentuk nama haji pada etnik Madura yang cenderung berupa nama-nama Nabi dalam Islam (Idris...
PROBLEMATIKA DALAM PENULISAN NAMA GEOGRAFIS BAHASA INDONESIA DAN RUSIA
PROBLEMATIKA DALAM PENULISAN NAMA GEOGRAFIS BAHASA INDONESIA DAN RUSIA
Perseteruan antara Rusia dan Ukraina dalam beberapa tahun terakhir yang memuncak pada awal tahun 2022 cukup menyita perhatian masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Masyarakat Indon...
PENGELOLAAN DAN PROFITABILITAS USAHA PENANGKAPAN LEMURU (SARDINELLA LEMURU BLEEKER,1853) DI SELAT BALI
PENGELOLAAN DAN PROFITABILITAS USAHA PENANGKAPAN LEMURU (SARDINELLA LEMURU BLEEKER,1853) DI SELAT BALI
Penangkapan lemuru (Sardinella lemuru Bleeker,1853) di Selat Bali telah dilakukan jauh sebelum diperkenalkannya purse seine dua kapal (slerek) yang mempunyai hasil tangkapan mengge...
Meningkatkan Kemampuan Menulis Papan Nama Menggunakan Aplikasi Transliterasi Akara Bali Siswa SMA Negeri 1 Tegallalang
Meningkatkan Kemampuan Menulis Papan Nama Menggunakan Aplikasi Transliterasi Akara Bali Siswa SMA Negeri 1 Tegallalang
Penelitian ini bertujuan untuk membantu siswa dalam meningkatkan kemampuannya menulis papan namaa aksara Bali menggunakan media Aplikasi Transliterasi Aksara Bali siswa kelas XII I...
Pemanfaatan Web Bennylin Nulisa Aksara Bali Dalam Pembelajaran Menulis Aksara Bali
Pemanfaatan Web Bennylin Nulisa Aksara Bali Dalam Pembelajaran Menulis Aksara Bali
Penelitian ini bertujuan membahas tentang (1) tata cara menggunakan Web Bennylin Nulisa Aksara Bali untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis aksara Bali (2) Web Bennylin Nu...
AJEG BALI : WISATA KULINER DEWATA DI TANAH KAILI
AJEG BALI : WISATA KULINER DEWATA DI TANAH KAILI
Mengkaji mengenai Wisata Kuliner merupakan makanan lokal yang menjadi salah satu Budaya leluhur Orang Bali Dewata di Tanah Kaili. Tanah Kaili merupakan Tanah Rantau yang di tinggal...
Daftar Isi Lobo 7(s6)
Daftar Isi Lobo 7(s6)
1. Kematian adalah sesuatu yang tidak wajar. 2. Tanda-tanda Kematian. Penampakan seekor burung. 3. Penampakan tikus. 4. Kodok sebagai penampakan. 5. Berbagai tanda yang meramalkan ...

Back to Top