Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Perbaikan Keandalan PLTU Tembilahan dengan Penambahan Kapasitas Pembangkit

View through CrossRef
Untuk memastikan keandalan sistem pembangkit yang baik, adanya unit pembangkit yang beroperasi atau cadangan daya yang memadai di sistem pembangkit sangatlah penting. Ketersediaan cadangan daya pada sistem ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk frekuensi gangguan pada unit-unit pembangkit dan kapasitas puncak yang dibutuhkan oleh sistem. Salah satu contoh sistem pembangkit adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tembilahan, yang memiliki kapasitas 2 × 7 MW dan melayani beban puncak sebesar 14,31 MW pada periode tahun 2019-2022. Namun, pada periode tahun itu, tingkat keandalan sistem pembangkit, yang diukur dengan indeks loss of load expectation (LOLE), hanya mencapai 33 hari/tahun, jauh di bawah standar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2021-2030 yang mencapai 1 hari/tahun. Untuk memperbaiki tingkat keandalan sistem pembangkit PLTU Tembilahan pada tahun 2027, diperlukan analisis untuk mempertimbangkan masa pengadaan pembangkit dan ketersediaan lahan pada sistem tersebut. Analisis ini melibatkan penggunaan metode recursive convolution untuk menghitung indeks lost of load probability (LOLP)/loss of load expectation (LOLE) dan metode regresi linear sederhana untuk memperkirakan beban puncak pada tahun tersebut. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa penambahan tiga unit pembangkit sebesar 7 MW dapat meningkatkan keandalan sistem pembangkit. Luas area yang dibutuhkan untuk unit-unit tambahan ini adalah 2.030,91 m2 dan lahan yang tersedia masih mencukupi. Setelah perbaikan dilakukan, indeks keandalan LOLE sistem pembangkit meningkat menjadi 0,078 hari/tahun untuk tahun 2027, yang memenuhi standar tingkat keandalan pembangkit berdasarkan RUPTL PT PLN 2021-2030.
Title: Perbaikan Keandalan PLTU Tembilahan dengan Penambahan Kapasitas Pembangkit
Description:
Untuk memastikan keandalan sistem pembangkit yang baik, adanya unit pembangkit yang beroperasi atau cadangan daya yang memadai di sistem pembangkit sangatlah penting.
Ketersediaan cadangan daya pada sistem ini bergantung pada berbagai faktor, termasuk frekuensi gangguan pada unit-unit pembangkit dan kapasitas puncak yang dibutuhkan oleh sistem.
Salah satu contoh sistem pembangkit adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Tembilahan, yang memiliki kapasitas 2 × 7 MW dan melayani beban puncak sebesar 14,31 MW pada periode tahun 2019-2022.
Namun, pada periode tahun itu, tingkat keandalan sistem pembangkit, yang diukur dengan indeks loss of load expectation (LOLE), hanya mencapai 33 hari/tahun, jauh di bawah standar Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN 2021-2030 yang mencapai 1 hari/tahun.
Untuk memperbaiki tingkat keandalan sistem pembangkit PLTU Tembilahan pada tahun 2027, diperlukan analisis untuk mempertimbangkan masa pengadaan pembangkit dan ketersediaan lahan pada sistem tersebut.
Analisis ini melibatkan penggunaan metode recursive convolution untuk menghitung indeks lost of load probability (LOLP)/loss of load expectation (LOLE) dan metode regresi linear sederhana untuk memperkirakan beban puncak pada tahun tersebut.
Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa penambahan tiga unit pembangkit sebesar 7 MW dapat meningkatkan keandalan sistem pembangkit.
Luas area yang dibutuhkan untuk unit-unit tambahan ini adalah 2.
030,91 m2 dan lahan yang tersedia masih mencukupi.
Setelah perbaikan dilakukan, indeks keandalan LOLE sistem pembangkit meningkat menjadi 0,078 hari/tahun untuk tahun 2027, yang memenuhi standar tingkat keandalan pembangkit berdasarkan RUPTL PT PLN 2021-2030.

Related Results

ANALISIS CATU DAYA SISTEM TRANSFORMATOR PEMAKAIAN SENDIRI PADA SST DAN UST
ANALISIS CATU DAYA SISTEM TRANSFORMATOR PEMAKAIAN SENDIRI PADA SST DAN UST
Kebutuhan manusia akan energi listrik semakin hari semakin besar, karena energi listrik adalah energi yang paling dibutuhkan untuk mempermudah segala aktivitas manusia. Indonesia a...
MODEL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. PJB SERVICES PLTU TEMBILAHAN
MODEL KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DI PT. PJB SERVICES PLTU TEMBILAHAN
Di PT. Pjb Services PLTU Tembilahan sendiri menjelaskan tentang kesehatan dan keselamatan kerja pada perusahan tersebut. Tujuan nya agar setiap orang nya mengerti dan mengetahui ba...
Pemanfaatan Bahan PET Terhadap Daya Serap Air Pada Beton Pracetak Tipe U-Ditch
Pemanfaatan Bahan PET Terhadap Daya Serap Air Pada Beton Pracetak Tipe U-Ditch
Sampah merupakan salah satu pencemaran yang sangat umum ditemui pada saat ini. Hal ini disebabkan konsumsi plastik yang setiap tahunnya terus meningkat, salah satu jenis sampah pla...
ANALISIS INVERTER PADA PEMBANGKIT LISTRIK KAPAGEN DENGAN MENGGUNAKAN GROUNDING
ANALISIS INVERTER PADA PEMBANGKIT LISTRIK KAPAGEN DENGAN MENGGUNAKAN GROUNDING
Kapagen merupakan alat pembangkit listrik yang terdiri dari berapa bagian yaitu, Akumulator, Inverter, Induktor, Grounding Elektroda, Charger akumulator dan terminal beban. Pembang...
FACTORS INFLUENCING HUMAN RELIABILITY OF HIGH TEMPERATURE GAS COOLED REACTOR OPERATION
FACTORS INFLUENCING HUMAN RELIABILITY OF HIGH TEMPERATURE GAS COOLED REACTOR OPERATION
ABSTRACT Operator roles and intervene actions on the operation of gas cooled reactor would be different compared to their roles in other reactor types. Analysis of operator perform...

Back to Top