Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Perbedaan Pemberian Larutan Gula Pasir dan Larutan Gula Aren Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Tikus Wistar Jantan (Rattus Norvegicus)

View through CrossRef
Gula tergolong karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi. Jenis gula yang digunakan pada penelitian ini yaitu gula pasir dan gula aren dengan variasi dosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan mberian larutan gula pasir dan larutan gula aren terhadap kadar gula darah sewaktu pada tikus wistar jantan (Rattus Norvegicus). Jenis penelitian adalah eksperimental murni (true experimental laboratory design) dengan rancangan penelitian pretest posttest with control group design. Sampel dalam penelitian yaitu tikus wistar jantan (Rattus Norvegicus) sebanyak 25 ekor yang di kelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok Perlakuan yaitu P1 dan P2 diberi gula aren dengan dosis 4,5 gram/hari dan gula pasir dosis 4,5 gram/hari. Sedangkan pada P3 dan P4 diberi gula aren dengan dosis 2,25 gram/hari dan gula pasir dosis 2,25 gram/hari serta kelompok kontrol (K) tanpa perlakuan. Pengambilan darah pertama (pre-test) dilakukan setelah adaptasi dan sebelum diberi perlakuan. Pemberian larutan gula pasir dan larutan gula aren dilakukan selama 28 hari, dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah (post-test). Data pemeriksaan gula darah dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan Uji Paired T-Test. Hasil penelitian terdapat perbedaan gula darah yang signifikan pada kelompok P2 (p<0,05), peningakatan gula darah sebelum perlakuan 111 mg/dl menjadi 123,40 mg/dl. Peningkatan kadar gula darah sewaktu yang tertinggi yaitu pada kelompok P1 dimana hasil pemeriksaan kadar gula darah sebelum perlakuan 112,20 mg/dl dan setelah perlakuan meningkat menjadi 126,80 mg/dl. Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis 4,5 ml/hari gula aren meningkatkan gula darah paling tinggi pada tikus.   Kata kunci: Gula Pasir, Gula Aren, Gula Darah Sewaktu.
Title: Perbedaan Pemberian Larutan Gula Pasir dan Larutan Gula Aren Terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu Tikus Wistar Jantan (Rattus Norvegicus)
Description:
Gula tergolong karbohidrat sederhana karena dapat larut dalam air dan langsung diserap oleh tubuh untuk diubah menjadi energi.
Jenis gula yang digunakan pada penelitian ini yaitu gula pasir dan gula aren dengan variasi dosis.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan mberian larutan gula pasir dan larutan gula aren terhadap kadar gula darah sewaktu pada tikus wistar jantan (Rattus Norvegicus).
Jenis penelitian adalah eksperimental murni (true experimental laboratory design) dengan rancangan penelitian pretest posttest with control group design.
Sampel dalam penelitian yaitu tikus wistar jantan (Rattus Norvegicus) sebanyak 25 ekor yang di kelompokkan menjadi 5 kelompok.
Kelompok Perlakuan yaitu P1 dan P2 diberi gula aren dengan dosis 4,5 gram/hari dan gula pasir dosis 4,5 gram/hari.
Sedangkan pada P3 dan P4 diberi gula aren dengan dosis 2,25 gram/hari dan gula pasir dosis 2,25 gram/hari serta kelompok kontrol (K) tanpa perlakuan.
Pengambilan darah pertama (pre-test) dilakukan setelah adaptasi dan sebelum diberi perlakuan.
Pemberian larutan gula pasir dan larutan gula aren dilakukan selama 28 hari, dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah (post-test).
Data pemeriksaan gula darah dianalisis menggunakan uji One Way Anova dan Uji Paired T-Test.
Hasil penelitian terdapat perbedaan gula darah yang signifikan pada kelompok P2 (p<0,05), peningakatan gula darah sebelum perlakuan 111 mg/dl menjadi 123,40 mg/dl.
Peningkatan kadar gula darah sewaktu yang tertinggi yaitu pada kelompok P1 dimana hasil pemeriksaan kadar gula darah sebelum perlakuan 112,20 mg/dl dan setelah perlakuan meningkat menjadi 126,80 mg/dl.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah dosis 4,5 ml/hari gula aren meningkatkan gula darah paling tinggi pada tikus.
  Kata kunci: Gula Pasir, Gula Aren, Gula Darah Sewaktu.

Related Results

PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT TERONG BELANDA (Solanum betaceum) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN
PEMANFAATAN EKSTRAK KULIT TERONG BELANDA (Solanum betaceum) SEBAGAI ANTIDIABETES PADA TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Diabetes melitus menjadi masalah kesehatan di dunia karena terjadi peningkatan setiap tahun. Oleh karena itu dibutuhkan obat atau agensi terapi yang efektif dan murah untuk menangg...
Pengaruh Seduhan Kopi Biji Salak (Salacca edulis Reinw) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Tikus Diabetes Mellitus
Pengaruh Seduhan Kopi Biji Salak (Salacca edulis Reinw) Terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa Tikus Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus  adalah salah satu penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia akibat gangguan pada sekresi insulin, aktivitas insulin atau keduanya. Upaya yang dapat d...
Uji Efek Hipoglikemia Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L) pada Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Uji Efek Hipoglikemia Ekstrak Daun Bandotan (Ageratum conyzoides L) pada Tikus Jantan (Rattus norvegicus) Galur Wistar
Abstrak   Hipoglikemik adalah suatu keadaan yang menunjukkan kadar glukosa darah ≤ 70mg/dL. Daun bandotan (Ageratum conyzoidez L) mengandung senyawa flavonoid yang didu...
Efektifitas Teh Ciplukan (Physaws minima L) terhadap Diabetes Melitus
Efektifitas Teh Ciplukan (Physaws minima L) terhadap Diabetes Melitus
Indonesia merupakan suatu negara agraris (pertanian) yang kaya akan hasil alamnya. Kesuburan tanahnya memungkinkan berbagai jenis tumbuhan dapat ditanam dan dilestarikan dengan bai...
Aktivitas Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Andrographis Paniculata dan Vernonia Amygdalina
Aktivitas Antidiabetes Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Andrographis Paniculata dan Vernonia Amygdalina
Diabetes mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia kronik yang diakibatkan oleh defek pada sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya. Da...

Back to Top