Javascript must be enabled to continue!
Hasan Basri: Perjalanan Birokrat Sejati
View through CrossRef
Kehadiran tokoh sangat berarti dalam pembangunan bangsa dan negara. Menurut Carlyle, tanpa tokoh tidak akan terjadi perubahan. Ada beraneka ragam tokoh mulai dari pelopor di bidang pendidikan, pemerintahan, pertanian, industri, teknologi dan juga mereka yang berjasa dalam bidang kebudayaan. Berdasarkan tingkat popularitas pula dapat diperhatikan; tokoh lokal, nasional, dan dunia. Akan tetapi yang terpenting dari semua itu adalah perjuangan mereka dalam kemaslahatan umat. Jika kita tempatkan sebagai warga negara, maka tokoh telah berjasa bagi pembangunan bangsa dan negara. Di Indonesia tokoh pada akhirnya akan dikenang sebagai seorang pahlawan. Berbeda dengan usaha perjuangan kemerdekaan para tokoh bangsa lebih dekat dengan sebutan pahlawan perjuang kemerdekaan, namun setelah kemerdekaan tokoh bangsa akrab dengan sebutan pahlawan pembangunan, seperti pada zaman Orde Baru Presiden Soeharto dikenal sebagai Bapak Pembangunan.Sesuai dengan jiwa zaman, maka para pemimpin negara pada masa Orde Baru mulai dari tingkat nasional hingga daerah berada pada satu visi dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan ini dikenal dengan PELITA (Pembangunan Lima Tahun). PELITA tentu tidak akan berhasil tanpa perjuangan dari tokoh lokal, seperti halnya gubernur, bupati, wali kota, camat, lurah, hingga RW dan RT. Bupati memiliki peran berarti dalam pengembangan kawasan. Pelaksanaan pembangunan di daerah bukanlah hal yang mudah terutama di periode awal PELITA. Kehadiran kepala daerah tingkat kabupaten barangkali lebih penting karena mereka merupakan ujung tombak pelaksana di lapangan. Seorang bupati lebih banyak terlibat dalam bidang agraria karena sektor pertanian merupakan andalan untuk mengembangkan daerahnya. Para bupati akan menghadapi tantangan besar dalam melaksanakan kebijakan pembangunan, namun berkat kekuatan dan kesabaran hambatan yang dihadapi berhasil dilewati untuk membangun bangsa.Satu di antara pemimpin di Sumatera Barat yang berperan besar bagi perubahan di daerah adalah Bupati Kabupaten Solok periode 1975–1985, Hasan Basri. Beliau boleh dikatakan sebagai salah satu bupati yang berhasil membangun daerahnya setelah peristiwa pergolakan di Indonesia. Mulai dari peristiwa PRRI hingga peristiwa tahun 1965, berpengaruh besar terhadap hubungan pusat dengan daerah. Banyak orang Minangkabau yang kemudian mengalami trauma, bahkan menukar nama dengan nama-nama Jawa. Selanjutnya, peristiwa 1965 yang bersifat nasional telah menggoyahkan sendi-sendi kebangsaan termasuk Sumatera Barat. Waktu pemulihan cukup beragam. Memasuki tahun 1970-an situasi di Sumatera Barat masih memprihatinkan karena masyarakat mengalami kesulitan pangan akibat inflasi yang tinggi. Situasi inilah yang dihadapi oleh Hasan Basri dalam perjalanannya sebagai birokrat sejak diangkat sebagai Pejabat Wali Kota tahun 1970, Wali Kota Solok tahun 1971–1975, dan Bupati Kabupaten Solok pada periode 1975–1985.Kehadiran Hasan Basri membuka pintu pembangunan dengan beragam permasalahan, baik sosial, ekonomi, politik, maupun keamanan. Periode awal kepemimpinan Hasan Basri memulai pembangunan di Kabupaten Solok di tahun 1975 dihadapkan dengan situasi yang menantang dan melelahkan. Usaha yang dilakukan oleh Hasan Basri tidaklah kecil karena memulai atau manaruko, banyak bidang yang diusahakan, mulai dari sistem administrasi, pemerintahan, pembangunan di bidang pertanian, peternakan, tata kota, dan kesehatan masyarakat. Dapat dibayangkan pada awal mula Kabupaten Solok berada di tangan Hasan Basri, sehingga dengan demikian penting kiranya dituliskan perjuangan Hasan Basri membangun Kabupaten Solok sebagai salah satu periode penting dalam perjalanan karirnya.
Center for Open Science
Title: Hasan Basri: Perjalanan Birokrat Sejati
Description:
Kehadiran tokoh sangat berarti dalam pembangunan bangsa dan negara.
Menurut Carlyle, tanpa tokoh tidak akan terjadi perubahan.
Ada beraneka ragam tokoh mulai dari pelopor di bidang pendidikan, pemerintahan, pertanian, industri, teknologi dan juga mereka yang berjasa dalam bidang kebudayaan.
Berdasarkan tingkat popularitas pula dapat diperhatikan; tokoh lokal, nasional, dan dunia.
Akan tetapi yang terpenting dari semua itu adalah perjuangan mereka dalam kemaslahatan umat.
Jika kita tempatkan sebagai warga negara, maka tokoh telah berjasa bagi pembangunan bangsa dan negara.
Di Indonesia tokoh pada akhirnya akan dikenang sebagai seorang pahlawan.
Berbeda dengan usaha perjuangan kemerdekaan para tokoh bangsa lebih dekat dengan sebutan pahlawan perjuang kemerdekaan, namun setelah kemerdekaan tokoh bangsa akrab dengan sebutan pahlawan pembangunan, seperti pada zaman Orde Baru Presiden Soeharto dikenal sebagai Bapak Pembangunan.
Sesuai dengan jiwa zaman, maka para pemimpin negara pada masa Orde Baru mulai dari tingkat nasional hingga daerah berada pada satu visi dalam melaksanakan pembangunan.
Pembangunan ini dikenal dengan PELITA (Pembangunan Lima Tahun).
PELITA tentu tidak akan berhasil tanpa perjuangan dari tokoh lokal, seperti halnya gubernur, bupati, wali kota, camat, lurah, hingga RW dan RT.
Bupati memiliki peran berarti dalam pengembangan kawasan.
Pelaksanaan pembangunan di daerah bukanlah hal yang mudah terutama di periode awal PELITA.
Kehadiran kepala daerah tingkat kabupaten barangkali lebih penting karena mereka merupakan ujung tombak pelaksana di lapangan.
Seorang bupati lebih banyak terlibat dalam bidang agraria karena sektor pertanian merupakan andalan untuk mengembangkan daerahnya.
Para bupati akan menghadapi tantangan besar dalam melaksanakan kebijakan pembangunan, namun berkat kekuatan dan kesabaran hambatan yang dihadapi berhasil dilewati untuk membangun bangsa.
Satu di antara pemimpin di Sumatera Barat yang berperan besar bagi perubahan di daerah adalah Bupati Kabupaten Solok periode 1975–1985, Hasan Basri.
Beliau boleh dikatakan sebagai salah satu bupati yang berhasil membangun daerahnya setelah peristiwa pergolakan di Indonesia.
Mulai dari peristiwa PRRI hingga peristiwa tahun 1965, berpengaruh besar terhadap hubungan pusat dengan daerah.
Banyak orang Minangkabau yang kemudian mengalami trauma, bahkan menukar nama dengan nama-nama Jawa.
Selanjutnya, peristiwa 1965 yang bersifat nasional telah menggoyahkan sendi-sendi kebangsaan termasuk Sumatera Barat.
Waktu pemulihan cukup beragam.
Memasuki tahun 1970-an situasi di Sumatera Barat masih memprihatinkan karena masyarakat mengalami kesulitan pangan akibat inflasi yang tinggi.
Situasi inilah yang dihadapi oleh Hasan Basri dalam perjalanannya sebagai birokrat sejak diangkat sebagai Pejabat Wali Kota tahun 1970, Wali Kota Solok tahun 1971–1975, dan Bupati Kabupaten Solok pada periode 1975–1985.
Kehadiran Hasan Basri membuka pintu pembangunan dengan beragam permasalahan, baik sosial, ekonomi, politik, maupun keamanan.
Periode awal kepemimpinan Hasan Basri memulai pembangunan di Kabupaten Solok di tahun 1975 dihadapkan dengan situasi yang menantang dan melelahkan.
Usaha yang dilakukan oleh Hasan Basri tidaklah kecil karena memulai atau manaruko, banyak bidang yang diusahakan, mulai dari sistem administrasi, pemerintahan, pembangunan di bidang pertanian, peternakan, tata kota, dan kesehatan masyarakat.
Dapat dibayangkan pada awal mula Kabupaten Solok berada di tangan Hasan Basri, sehingga dengan demikian penting kiranya dituliskan perjuangan Hasan Basri membangun Kabupaten Solok sebagai salah satu periode penting dalam perjalanan karirnya.
Related Results
STUDI PREFERENCE TRANSFORMASI MODA ANGKUTAN PRIBADI BERBASIS BIAYA PERJALANAN DAN WAKTU PERJALANAN
STUDI PREFERENCE TRANSFORMASI MODA ANGKUTAN PRIBADI BERBASIS BIAYA PERJALANAN DAN WAKTU PERJALANAN
Salah satu faktor penyebab kemacetan yakni pertambahan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan pertambahan volume jalan. Pada masa sekarang ini umumnya masyarakat lebih memili...
The Influence of Service Quality and Price on Inpatient Treatment Decisions at Mitra Sejati General Hospital with Consumer Satisfaction as an Intervening Variable
The Influence of Service Quality and Price on Inpatient Treatment Decisions at Mitra Sejati General Hospital with Consumer Satisfaction as an Intervening Variable
The purpose of this study is to determine the influence of Service Quality and Price to Decision Inpatient Treatment in RSU Mitra Sejati with Consumer Satisfaction as an Intervenin...
Bir Zâhidin Örnek Muhalefeti: Hasan Basrî
Bir Zâhidin Örnek Muhalefeti: Hasan Basrî
Hasan
Basrî, Emevî iktidarına karşı muhalif tavrıyla öne çıkmış bir şahsiyettir. İlim
ve irfan ehlinden olmasının yanı sıra özellikle ilk sıralardaki Emevî
halife...
Türkiye Halk Oyunları Federasyonunun Kurulmasında Dr. Hasan Basri Öngel’in Katkıları
Türkiye Halk Oyunları Federasyonunun Kurulmasında Dr. Hasan Basri Öngel’in Katkıları
Halk oyunları, bir toplumun köklü kültürel mirasını yansıtan ve binlerce yıllık geçmişi olan önemli bir sanat formudur. Bu oyunlar, geçmişten günümüze kadar geleneksel dans ve ritü...
STUDI PREFERENSI TRANSFORMASI MODA ANGKUTAN PRIBADI BERDASARKAN PREFERENSI ANGKUTAN PRIBADI
STUDI PREFERENSI TRANSFORMASI MODA ANGKUTAN PRIBADI BERDASARKAN PREFERENSI ANGKUTAN PRIBADI
ABSTRAKSalah satu faktor penyebab kemacetan yakni pertambahan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan pertambahan volume jalan. Pada masa sekarang ini umumnya masyarakat lebih...
Molla Hasan Peşevangî ve Tasavvufî Görüşleri
Molla Hasan Peşevangî ve Tasavvufî Görüşleri
1920 yılında Bitlis’in Tatvan ilçesine bağlı Kurukaya köyünde dünyaya gelen Molla Hasan Peşevangî seferberlikten yeni çıkılmış, yokluğun ve sefaletin toplumda hakim olduğu bir zama...
HAK INFORMASI ATAS BENCANA ALAM DALAM KAJIAN HAK ASASI MANUSIA
HAK INFORMASI ATAS BENCANA ALAM DALAM KAJIAN HAK ASASI MANUSIA
Kasus bencana alam di Indonesia termasuk yang tergolong sering. Problem yang mengikuti bencana alam adalah hak-hak korban. Para birokrat Indonesia seringkali mengabaikan hak korban...
Penentuan Prioritas Pengembangan Jalur Jalan Lintas Selatan Jatim Di Kabupaten Jember Dengan Metode IRAP
Penentuan Prioritas Pengembangan Jalur Jalan Lintas Selatan Jatim Di Kabupaten Jember Dengan Metode IRAP
Pembangunan infrastruktur (JLS) merupakan jaringan transportasi, yang berimbas pada pembebasan tanah, baik tanah yasan (masyarakat) maupun tanah masyarakat. Tujuan dari analisa ini...


