FILOSOFI LADANG SEBAGAI NYAWA MANUSIA DAYAK

Kajian ini membahas tentang filosofi medan sebagai kehidupan manusia Dayak. Kehidupan masyarakat Dayak atau suku Dayak tidak lepas dari ladang sebagai sumber pangan utama suku Dayak. Selain sebagai sumber pangan, ladang juga memiliki nilai keutamaan dan tradisi bagi suku Dayak. Namun, tradisi yang sudah berusia ribuan tahun ini terancam hilang akibat kebijakan pelarangan pembakaran lahan bagi suku Dayak di Kalimantan. Kebijakan yang dikeluarkan secara sepihak oleh pemerintah tanpa observasi dan penelitian lebih lanjut terhadap tradisi bercocok tanam membuat masyarakat Dayak terancam kehilangan identitasnya. Padahal bercocok tanam memiliki keutamaan dan nilai filosofis yang dalam jika dipelajari dengan seksama. Dengan demikian kebijakan yang dikeluarkan pemerintah mengenai larangan pembakaran lahan tidak dapat dibenarkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka dan wawancara. Sedangkan metodologi yang digunakan adalah kajian kritis dan refleksi terhadap kebijakan pemerintah terkait pelarangan pembakaran lahan. Kajian ini menemukan bahwa sistem pertanian ladang bukan sekedar sistem pertanian. Namun tradisi dan identitas suku Dayaklah yang memiliki nilai-nilai keutamaan hidup. Dengan demikian, kebijakan pelarangan pembakaran lahan bagi suku Dayak tidak dapat dibenarkan.