Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Memikirkan Liturgi Pengharapan

View through CrossRef
AbstractThe year of 2023 is a year full of challenges. The pandemic of Covid-19 is almost gone yet the Russian aggression against Ukraine just started its second year and this has been involving more countries and causing significant global setback. Ecological problem has been aggravated by series of recent natural calamities. And Indonesia itself has entered a political year. Amid this crisis, which sources of hoperemain? Are there liturgical celebrations that would generate hope and empowerment? This article will focus on a hope-generating liturgy. This paper uses Michelle Baker-Wright’s theory that develops the liturgy of hope as a public work. Through a literature study with a critical analysis method, the author explores the meaning of hope from Moltmann and Suharyo. This research will present a meaning of liturgy of hope, its theological dimensions, and the elements of liturgy of hope that must be considered. A Christian liturgy is itself a celebration of hope rooted in an Easter faith.  AbstrakTahun 2023 merupakan tahun penuh tantangan. Setelah pandemi covid-19 hampir surut, peperangan antara Rusia dan Ukraina malah memasuki tahun kedua, dan peperangan ini telah melibatkan banyak negara serta mengakibatkan begitu banyak krisis dan kemunduran global. Sementara itu masalah ekologi telah diperparah oleh serangkaian bencana alam baru-baru ini. Dan Indonesia sendiri sudah memasuki tahun politik. Di tengah situasi krisis ini adakah sumber pengharapan yang masih tinggal? Adakah perayaan-perayaan liturgi yang menumbuhkan pengharapan dan pemberdayaan? Artikel ini ingin menyampaikan sebuah pemikiran mengenai perayaan liturgi yang menumbuhkan pengharapan. Tulisan ini menggunakan teori Michelle Baker-Wright yang mengembangkan liturgi pengharapan sebagai karya publik. Melalui studi kepustakaan dengan metode analisa kritis, penulis menggali makna pengharapan dari Moltmann dan Suharyo. Dari penelitian ini penulis menyampaikan makna liturgi pengharapan, dimensi-dimensi teologisnya dan unsur-unsur liturgi pengharapan yang mesti diperhatikan. Suatu liturgi kristiani semestinya merupakan suatu perayaan pengharapan yang berakar pada iman akan misteri Paskah.
Title: Memikirkan Liturgi Pengharapan
Description:
AbstractThe year of 2023 is a year full of challenges.
The pandemic of Covid-19 is almost gone yet the Russian aggression against Ukraine just started its second year and this has been involving more countries and causing significant global setback.
Ecological problem has been aggravated by series of recent natural calamities.
And Indonesia itself has entered a political year.
Amid this crisis, which sources of hoperemain? Are there liturgical celebrations that would generate hope and empowerment? This article will focus on a hope-generating liturgy.
This paper uses Michelle Baker-Wright’s theory that develops the liturgy of hope as a public work.
Through a literature study with a critical analysis method, the author explores the meaning of hope from Moltmann and Suharyo.
This research will present a meaning of liturgy of hope, its theological dimensions, and the elements of liturgy of hope that must be considered.
A Christian liturgy is itself a celebration of hope rooted in an Easter faith.
  AbstrakTahun 2023 merupakan tahun penuh tantangan.
Setelah pandemi covid-19 hampir surut, peperangan antara Rusia dan Ukraina malah memasuki tahun kedua, dan peperangan ini telah melibatkan banyak negara serta mengakibatkan begitu banyak krisis dan kemunduran global.
Sementara itu masalah ekologi telah diperparah oleh serangkaian bencana alam baru-baru ini.
Dan Indonesia sendiri sudah memasuki tahun politik.
Di tengah situasi krisis ini adakah sumber pengharapan yang masih tinggal? Adakah perayaan-perayaan liturgi yang menumbuhkan pengharapan dan pemberdayaan? Artikel ini ingin menyampaikan sebuah pemikiran mengenai perayaan liturgi yang menumbuhkan pengharapan.
Tulisan ini menggunakan teori Michelle Baker-Wright yang mengembangkan liturgi pengharapan sebagai karya publik.
Melalui studi kepustakaan dengan metode analisa kritis, penulis menggali makna pengharapan dari Moltmann dan Suharyo.
Dari penelitian ini penulis menyampaikan makna liturgi pengharapan, dimensi-dimensi teologisnya dan unsur-unsur liturgi pengharapan yang mesti diperhatikan.
Suatu liturgi kristiani semestinya merupakan suatu perayaan pengharapan yang berakar pada iman akan misteri Paskah.

Related Results

LITURGI BAGI SEMUA
LITURGI BAGI SEMUA
Liturgi akan terus mengalami pembaharuan sesuai dengan perkembangan zaman. dalam proses pembaharuannya, gereja akan mulai mengkritisi bentuk-bentuk liturgi yang ada di dalam gereja...
Biarkan tubuhmu bergerak: Memahami tubuh melalui pemberlakuan gestur dalam Ibadah Minggu GPIB
Biarkan tubuhmu bergerak: Memahami tubuh melalui pemberlakuan gestur dalam Ibadah Minggu GPIB
This article contains field research on the experiences of liturgists in involving their bodies through communal and personal body gestures in the liturgy, the meaning of these ges...
Makalah Kritik Seni "Musik Gereja dan Hymne"
Makalah Kritik Seni "Musik Gereja dan Hymne"
MUSIK GEREJA DAN HYMNE A.Musik GerejaMusik gereja adalah penggunaan musik yang berkembang dan digunakan di gereja musik sangat penting dalam ibadah gereja, karena sebagian besar ke...
KONSEP PENGHARAPAN KATOLIK DI TENGAH PANDEMI (Perspektif Kardinal Ignatius Suharyo)
KONSEP PENGHARAPAN KATOLIK DI TENGAH PANDEMI (Perspektif Kardinal Ignatius Suharyo)
Artikel ini, penulis membahas tema “konsep pengaharapan katolik di tengah Pandemi” dalam refleksi dengan fokus “pengharapan” berdasarkan perspektif eklesiologi Kardinal Ignatius Su...
Liturgi Bagi Semua
Liturgi Bagi Semua
Dalam memaknai bahkan membaharui liturgi, masing-masing denominasi gereja memiliki semangat yang berbeda-beda. Liturgi akan terus mengalami pembaharuan sesuai dengan perkembangan z...
Institusi Liturgi Sebagai Usulan
Institusi Liturgi Sebagai Usulan
Gereja harus memiliki liturgi dan akan lebih baik jika kita menggunakan liturgi agar peribadahan kita dapat berjalan dengan baik / maksimal. kemudian bisa memakai liturgi dari ger...
LITURGI YANG TEOLOGIS
LITURGI YANG TEOLOGIS
Liturgi adalah napas kehidupan bagi gereja, karena itu liturgi harus menampakkan kepada dunia bahwa dalam setiap pelaksanaan liturgi dalam gereja, membuat gereja itu hidup dan bert...
Liturgi yang Teologis
Liturgi yang Teologis
Liturgi adalah nafas kehidupan bagi gereja karena itu liturgi harus menampakkan kepada dunia bahwa dalam setiap pelaksanaan liturgi dalam gereja membuat gereja itu hidup dan bertum...

Back to Top