Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Interpretasi Personalitas Buya Hamka Dalam Film Buya Hamka Volume II

View through CrossRef
Film “Buya Hamka” mengisahkan perjalanan hidup Abdul Malik Karim Amrullah, seorang tokoh ulama dan sastrawan terkemuka Indonesia yang lebih dikenal dengan nama Buya Hamka. Film ini menyajikan berbagai momen penting dalam kehidupan Buya Hamka, mulai dari masa kecilnya yang penuh tantangan hingga kontribusinya dalam bidang pendidikan dan sastra. Banyak adegan yang menggambarkan upaya Buya Hamka dalam menyampaikan pemikirannya dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui karya-karya tulisnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis personalitas atau kepribadian Hamka yang tergambar dalam film “Buya Hamka”. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa analisis dokumen melalui simak katat. Analisis data dilakukan dengan pendekatan interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hamka memiliki tipe kepribadian plegmatis yang dominan. Tipe kepribadian melankolis, sanguinis, dan koleris hanya muncul dalam adegan-adegan tertentu. Dalam analisis menggunakan teori John Fiske, ditemukan kode-kode sebagai berikut; Tingkat Kenyataan : Pakaian yang dikenakan Buya Hamka menunjukkan kesederhanaan; Tingkat representasi : Karakter tokoh Buya Hamka digambarkan sebagai sosok yang pendiriannya teguh; Tingkat ideologi : Film ini mengandung lima pokok ideologi, yaitu fasisme, nasionalisme, sosialisme, individualisme, dan konservatisme.
Title: Interpretasi Personalitas Buya Hamka Dalam Film Buya Hamka Volume II
Description:
Film “Buya Hamka” mengisahkan perjalanan hidup Abdul Malik Karim Amrullah, seorang tokoh ulama dan sastrawan terkemuka Indonesia yang lebih dikenal dengan nama Buya Hamka.
Film ini menyajikan berbagai momen penting dalam kehidupan Buya Hamka, mulai dari masa kecilnya yang penuh tantangan hingga kontribusinya dalam bidang pendidikan dan sastra.
Banyak adegan yang menggambarkan upaya Buya Hamka dalam menyampaikan pemikirannya dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui karya-karya tulisnya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis personalitas atau kepribadian Hamka yang tergambar dalam film “Buya Hamka”.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan data berupa analisis dokumen melalui simak katat.
Analisis data dilakukan dengan pendekatan interpretatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hamka memiliki tipe kepribadian plegmatis yang dominan.
Tipe kepribadian melankolis, sanguinis, dan koleris hanya muncul dalam adegan-adegan tertentu.
Dalam analisis menggunakan teori John Fiske, ditemukan kode-kode sebagai berikut; Tingkat Kenyataan : Pakaian yang dikenakan Buya Hamka menunjukkan kesederhanaan; Tingkat representasi : Karakter tokoh Buya Hamka digambarkan sebagai sosok yang pendiriannya teguh; Tingkat ideologi : Film ini mengandung lima pokok ideologi, yaitu fasisme, nasionalisme, sosialisme, individualisme, dan konservatisme.

Related Results

ANALISIS PESAN MORAL KARAKTER BUYA HAMKA PADA FILM BUYA HAMKA VOLUME 1
ANALISIS PESAN MORAL KARAKTER BUYA HAMKA PADA FILM BUYA HAMKA VOLUME 1
"Buya Hamka Volume 1" is a biographical film that explores the life of Buya Hamka, an influential scholar and writer from Indonesia. This abstract presents an in-depth analysis of ...
Nilai-Nilai Religius Dalam Novel Buya Hamka Karya Ahmad Fuadi Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Teks Novel Di SMA
Nilai-Nilai Religius Dalam Novel Buya Hamka Karya Ahmad Fuadi Dan Implikasinya Dalam Pembelajaran Teks Novel Di SMA
The purpose of this study is to describe and explain religious values in the form of religious values 1) worship values, 2) jihad values, 3) sincere values, 4) moral values in the ...
Peran Buya Gusrizal Gazahar di Majelis Ulama Indonesia Sumatra Barat
Peran Buya Gusrizal Gazahar di Majelis Ulama Indonesia Sumatra Barat
AbstrakMUI Sumatra Barat masa kepemimpinan Buya Gusrizal Gazahar memahami pergolakan dan perubahan sosial seperti perubahan. Masa kepemimpinnya di Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sum...
Reclaiming the Wasteland: Samson and Delilah and the Historical Perception and Construction of Indigenous Knowledges in Australian Cinema
Reclaiming the Wasteland: Samson and Delilah and the Historical Perception and Construction of Indigenous Knowledges in Australian Cinema
It was always based on a teenage love story between the two kids. One is a sniffer and one is not. It was designed for Central Australia because we do write these kids off there. N...
Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Buya Hamka
Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Buya Hamka
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa konsep pemikiran pendidikan Islam menurut Buya Hamka, agar mampu diterapkan pada dunia pendidikan kontemporer yang penuh dengan pr...
KONSEP MANUSIA SEMPURNA PERSPEKTIF BUYA HAMKA
KONSEP MANUSIA SEMPURNA PERSPEKTIF BUYA HAMKA
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep manusia sempurna perspektif Buya Hamka. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. Teknik dalam pengumpul...
Alternative Entrances: Phillip Noyce and Sydney’s Counterculture
Alternative Entrances: Phillip Noyce and Sydney’s Counterculture
Phillip Noyce is one of Australia’s most prominent film makers—a successful feature film director with both iconic Australian narratives and many a Hollywood blockbuster under his ...
KAJIAN FILOSOFIS KONSEP HIGH POLITICS AMIEN RAIS DAN KORELASINYA DENGAN PENAFSIRAN BUYA HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR
KAJIAN FILOSOFIS KONSEP HIGH POLITICS AMIEN RAIS DAN KORELASINYA DENGAN PENAFSIRAN BUYA HAMKA DALAM TAFSIR AL-AZHAR
This article aims to conduct a philosophical review of the concept of High Politics initiated by Amien Rais and offered to be a reference for Muhammadiyah in 1986 in organizing. Th...

Back to Top