Javascript must be enabled to continue!
Urgensi Ilmu Tasawuf di Indonesia
View through CrossRef
Kajian penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa gejolak konflik tentang perkembangan tasawuf di Indonesia. Banyak yang bilang perkembangan tasawuf dimulai dari India, dan sebagian pula ada yang bilang dari bangsa Arab. Oleh sebab itu, peneliti berupaya mengkaji tentang kebenaran perkembangan tasawuf itu dari mana saja. Tasawuf dapat dipahami sebagai pembentuk tingkah laku melalui pendekatan tasawuf-suluki (tasawuf akhlaqi), dan dapat memuaskan dahaga intelektual melalui pendekatan tasawuf-falsafi. Tasawuf juga dapat diamalkan oleh setiap Muslim, dari sosial manapun dan di tempat manapun. Mereka menghadap ke satu arah, yaitu kiblat, dan secara rohaniah mereka berlomba-lomba menempuh jalan (tarekat) melewati maqamat dan ahwal menuju pada kedekatan (qurb), bahkan peleburan (fana’) dengan Tuhan yang Maha Esa, yaitu Allah. Artikulasi agama yang tidak ditopang oleh pemahaman dan penghayatan yang benar, dalam pengertian kemampuan meletakkan agama sesuai dengan inti spiritualnya, hanya akan mengakibatkan kepuasan psikologis dan sosiologis yang absurd, serta melahirkan sikap yang radikal dalam beragama. Mengisi hidup dan kehidupan dengan visi dan artikulasi sufistik akan menjadi penawar krisis spiritualitas dewasa ini.
Title: Urgensi Ilmu Tasawuf di Indonesia
Description:
Kajian penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya beberapa gejolak konflik tentang perkembangan tasawuf di Indonesia.
Banyak yang bilang perkembangan tasawuf dimulai dari India, dan sebagian pula ada yang bilang dari bangsa Arab.
Oleh sebab itu, peneliti berupaya mengkaji tentang kebenaran perkembangan tasawuf itu dari mana saja.
Tasawuf dapat dipahami sebagai pembentuk tingkah laku melalui pendekatan tasawuf-suluki (tasawuf akhlaqi), dan dapat memuaskan dahaga intelektual melalui pendekatan tasawuf-falsafi.
Tasawuf juga dapat diamalkan oleh setiap Muslim, dari sosial manapun dan di tempat manapun.
Mereka menghadap ke satu arah, yaitu kiblat, dan secara rohaniah mereka berlomba-lomba menempuh jalan (tarekat) melewati maqamat dan ahwal menuju pada kedekatan (qurb), bahkan peleburan (fana’) dengan Tuhan yang Maha Esa, yaitu Allah.
Artikulasi agama yang tidak ditopang oleh pemahaman dan penghayatan yang benar, dalam pengertian kemampuan meletakkan agama sesuai dengan inti spiritualnya, hanya akan mengakibatkan kepuasan psikologis dan sosiologis yang absurd, serta melahirkan sikap yang radikal dalam beragama.
Mengisi hidup dan kehidupan dengan visi dan artikulasi sufistik akan menjadi penawar krisis spiritualitas dewasa ini.
Related Results
Perspektif Hamka Tentang Urgensi Pendidikan Tasawuf Dalam Kehidupan Masyarakat Modern
Perspektif Hamka Tentang Urgensi Pendidikan Tasawuf Dalam Kehidupan Masyarakat Modern
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perhatian penulis terkait beragamnya nestapa yang dialami masyarakat modern, di mana masyarakat dewasa ini telah mengalami kehampaan spiritual ...
Tasawuf, Irfani, dan Dialektika Pengetahuan Islam
Tasawuf, Irfani, dan Dialektika Pengetahuan Islam
Cita-cita para Sufi adalah berusaha untuk berperangai seperti perangai Tuhan. Ada sebuah ungkapan yang masyhur di kalangan Sufi, yakni takhallaq bi akhlaq Allah (berperangailah sep...
Nasaruddin Umar: Tasawuf Wasathiyah dalam Masyarakat Modern
Nasaruddin Umar: Tasawuf Wasathiyah dalam Masyarakat Modern
This article aims to present an in-depth exploration of Wasathiyah Sufism, which is a form of modern Sufism, without simplifying or expanding its core ideas. Wasathiyah Sufism seek...
PERAN TASAWUF DAN PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP AKHLAK MASYARAKAT MODERN
PERAN TASAWUF DAN PENDIDIKAN ISLAM TERHADAP AKHLAK MASYARAKAT MODERN
Tasawuf memiliki relevansi dengan problema manusia modern masa kini, tasawuf secara seimbang memberikan kesejukan batin dan disiplin syari’ah sekaligus. Tasawuf dapat dipahami seba...
Internalisasi Wacana Pemberadaban Kolonial Hindia-Belanda dan Kebangkitan Ajaran Tasawuf di Jawa Abad 19: Sebuah Studi Kasus pada Dongeng Jaka Sakbar
Internalisasi Wacana Pemberadaban Kolonial Hindia-Belanda dan Kebangkitan Ajaran Tasawuf di Jawa Abad 19: Sebuah Studi Kasus pada Dongeng Jaka Sakbar
The development of Sufism studies in Java has been carried out by the palace poets in Surakarta in the 19th century. Various works resulting from the Islamization of classical Java...
Moderasi Bertasawuf Perpektif Abdul Halim Mahmud
Moderasi Bertasawuf Perpektif Abdul Halim Mahmud
Sufi muslims are divided into two extreme groups, there are; 1) ultra-conservative sufi as right extreme, and 2) liberalist sufi as left extreme. The ultra-conservative sufi are th...
DARI WUJUDIYAH KE MA’RIFAH: GENEOLOGI TASAWUF HAMZAH FANSURI
DARI WUJUDIYAH KE MA’RIFAH: GENEOLOGI TASAWUF HAMZAH FANSURI
Secara umum, ajaran tasawuf Hamzah Fansuri disebut sebagai ajaran Wujǔdiyah. Secara geneologi, kata wujǔdiyah tidak ditemukan dalam karya-karya Hamzah Fansuri. Kata tersebut justru...
<b>Implementasi Akhlak Tasawuf dalam Pendidikan Islam</b>
<b>Implementasi Akhlak Tasawuf dalam Pendidikan Islam</b>
Artikel
ini membahas implementasi akhlak tasawuf dalam pendidikan Islam, dengan tujuan untuk memahami bagaimana penerapan nilai-nilai tasawuf dapat meningkatkan kualitas pendidika...


