Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

STUDI PENGERINGAN IKAN LAYANG (Decapterus sp) ASIN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PENGERING SURYA

View through CrossRef
Proses pembusukan ikan dapat disebabkan oleh aktivitas enzim dalam tubuh ikan, aktivitas mikroorganisme, atau proses oksidasi lemak oleh oksigen dari udara. Oleh karena itu pentingnya tindakan proses pengolahan dan pengawetan ikan. Pengawetan ikan secara tradisional maupun semi modern berupa pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Berkurangnya kadar air juga akan terjadi selama proses pengeringan, sehingga makin memperpanjang daya awet ikan asin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ikan layang yang dikeringkan dengan cara pengeringan yang berbeda yaitu yang digantung dan yang direbahkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif yang dilaksanakan di Laboratorium. Adapun perlakuan yang dilakukan yaitu Rak 1, 2, 3 dan 4 dengan posisi ikan layang di gantung dan Rak 1, 2, 3 dan 4 dengan posisi ikan di rebahkan. Di ketahui bahwa Ikan layang asin yang dikeringkan selama 8 jam dalam alat pengering surya dengan perlakuan pada rak bagian atas dengan posisi ikan di gantung memiliki nilai rata- rata kadar air terendah, sedangkan nilai rata –rata organoleptik secara umum pada rak bagian terngah memiliki nilai terendah. Perubahan suhu dalam alat pengering sangat ditentukan oleh suhu lingkungan di luar dalam hal ini pengaruh sinar matahari yang menembus alat pengering surya yang digunakan. Suhu tertinggi pada siang hari yaitu pada jam 14:00 Wita atau jam 2 sore hari.   Kata kunci: Layang (Decapterus sp), ikan asin, pengeringan matahari.
Title: STUDI PENGERINGAN IKAN LAYANG (Decapterus sp) ASIN DENGAN PENGGUNAAN ALAT PENGERING SURYA
Description:
Proses pembusukan ikan dapat disebabkan oleh aktivitas enzim dalam tubuh ikan, aktivitas mikroorganisme, atau proses oksidasi lemak oleh oksigen dari udara.
Oleh karena itu pentingnya tindakan proses pengolahan dan pengawetan ikan.
Pengawetan ikan secara tradisional maupun semi modern berupa pengeringan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam tubuh ikan, sehingga tidak memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak.
Berkurangnya kadar air juga akan terjadi selama proses pengeringan, sehingga makin memperpanjang daya awet ikan asin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ikan layang yang dikeringkan dengan cara pengeringan yang berbeda yaitu yang digantung dan yang direbahkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksperimen.
Metode eksperimen merupakan bagian dari metode kuantitatif yang dilaksanakan di Laboratorium.
Adapun perlakuan yang dilakukan yaitu Rak 1, 2, 3 dan 4 dengan posisi ikan layang di gantung dan Rak 1, 2, 3 dan 4 dengan posisi ikan di rebahkan.
Di ketahui bahwa Ikan layang asin yang dikeringkan selama 8 jam dalam alat pengering surya dengan perlakuan pada rak bagian atas dengan posisi ikan di gantung memiliki nilai rata- rata kadar air terendah, sedangkan nilai rata –rata organoleptik secara umum pada rak bagian terngah memiliki nilai terendah.
Perubahan suhu dalam alat pengering sangat ditentukan oleh suhu lingkungan di luar dalam hal ini pengaruh sinar matahari yang menembus alat pengering surya yang digunakan.
Suhu tertinggi pada siang hari yaitu pada jam 14:00 Wita atau jam 2 sore hari.
  Kata kunci: Layang (Decapterus sp), ikan asin, pengeringan matahari.

Related Results

Kajian karakteristik perpindahan panas pada ruang sistem pengering/pengasapan dengan enersi panas. dari bahan bakar 0
Kajian karakteristik perpindahan panas pada ruang sistem pengering/pengasapan dengan enersi panas. dari bahan bakar 0
Penggunaan lemari pengering untuk pengeringan masih mempunyai kelemahan, yaitu temperatur pengering di dalam lemari pengering sering tidak seragam atau tidak sama di setiap rak yan...
Modifikasi Model Rak Alat Pengering Tipe Hybrid Pada Pengeringan Ikan Keumamah
Modifikasi Model Rak Alat Pengering Tipe Hybrid Pada Pengeringan Ikan Keumamah
Abstrak. Pengeringan hybrid merupakan pengeringan yang menggunakan dua atau lebih sumber energi untuk proses penguapan air. Teknologi ini merupakan alternatif teknologi untuk penge...
Penentuan Kandungan Logam Magnetik Komponen Penyusun Abu Layang Batubara
Penentuan Kandungan Logam Magnetik Komponen Penyusun Abu Layang Batubara
Telah dilakukan penelitian penentuan kandungan logam magnetik penyusun abu layang batubara. Abu layang merupakan material berupa serbuk halus yang dihasilkan dari pembakaran batuba...
ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA SAMPEL IKAN ASIN DI PASAR SEDERHANA KOTA BANDUNG
ANALISA KUALITATIF FORMALIN PADA SAMPEL IKAN ASIN DI PASAR SEDERHANA KOTA BANDUNG
Ikan asin merupakan salah satu makanan dengan sumber nutrisi lengkap yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia namun sangat mudah mengalami pembusukan. Cepatnya proses pembusukan ...
Karakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Dengan Turbin Ventilator
Karakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Dengan Turbin Ventilator
Pada penelitian terdahulu, alat pengering yang dianalisis adalah pengering surya dengan kolektor sekunder, rak bertingkat dan exhaust fan. Penelitian tersebut berhasil mengatasi fe...
Panelist's Level of Favor for Natural Non-MSG Flavor from Different Fish Meat
Panelist's Level of Favor for Natural Non-MSG Flavor from Different Fish Meat
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap penyedap rasa alami non MSG yang dibuat dari daging ikan yang berbeda. Prosedur pada penelitian...
Rancang Bangun Pengering Surya Tipe Bak Untuk Biji Kopi
Rancang Bangun Pengering Surya Tipe Bak Untuk Biji Kopi
Abstrak . Tujuan dari penelitian ini adalah mendesain dan membuat pengering tipe bak dengan sumber panas berasal dari tungku sekam kopi dan kolektor surya untuk pengeringan biji ko...

Back to Top