Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Bhima dan “Toya Pawitra” dalam Cerita Dewa Ruci

View through CrossRef
Abstract. Bhima and "Toya Pawitra" in The Dewa Ruci Story.A number of statues and also reliefs of Bhima were found at the slope of mountains nearby the terrace sanctuaries from the Majapahit era. Besides the artefactual data, there is also a story known as Dewa Ruci, telling about Bhima being told by Drona to go to Candramuka Mountain and also to the wide ocean in search of the water of life (“toya pawitra”). Suddenly he met Dewa Ruci, who looks like Bhima but much smaller. Dewa Ruci explains to Bhima about the doctrine of the perfect life according to Śaiwasiddhanta teaching, and also the relationship between man, God and universe in terms of monistic mysticism. The purpose of writing this article is to find out the result of the meeting between Bhima and Dewa Ruci. In this case I use the Historical-Archaeology and also the phenomenology method to understand the symptoms within culture, including archaeology. By talking to his Guru, Dewa Ruci, Bhima the ordinary Pandawa’s warrior became a Divine Guru in the world, who can give guidance to men who want to attain eternal unity between Servant and the Lord/God.Abstrak. Tinggalan arkeologi berupa arca dan relief Bhima banyak ditemukan di sekitar bangunan berundak teras di lereng-lereng gunung pada masa Majapahit Akhir. Di samping data artefaktual itu, terdapat sebuah cerita, yaitu cerita “Dewa Ruci”, yang sangat terkait dengan tokoh Bhima. Dalam cerita tersebut, Bhima disuruh Drona mencari toya pawitra ‘air penghidupan’ di Gunung Candramuka dan juga di tengah laut. Pada waktu itu muncul tokoh Dewa Ruci yang mirip Bhima, namun sangat kecil ukurannya. Ia memberi penjelasan (wejangan) tentang rahasia hidup yang terkait dengan ajaran agama Śaiwasiddhanta dan Bhima dianggap berhasil menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi atau metode “mengerti”, metode yang mengungkapkan makna berbagai gejala yang terkandung dalam kebudayaan, termasuk arkeologi. Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan arkeologi sejarah dengan menggunakan data aktefaktual dan data tekstual. Bhima yang pada awalnya adalah seorang pahlawan Pandawa, setelah bertemu dengan gurunya, Dewa Ruci, menjadi tokoh anutan atau semacam guru bagi mereka yang sedang menempuh “perjalanan spiritual” untuk mencari, bertemu, dan bersatu kembali dengan Tuhan.
National Research and Innovation Agency
Title: Bhima dan “Toya Pawitra” dalam Cerita Dewa Ruci
Description:
Abstract.
 Bhima and "Toya Pawitra" in The Dewa Ruci Story.
A number of statues and also reliefs of Bhima were found at the slope of mountains nearby the terrace sanctuaries from the Majapahit era.
Besides the artefactual data, there is also a story known as Dewa Ruci, telling about Bhima being told by Drona to go to Candramuka Mountain and also to the wide ocean in search of the water of life (“toya pawitra”).
Suddenly he met Dewa Ruci, who looks like Bhima but much smaller.
Dewa Ruci explains to Bhima about the doctrine of the perfect life according to Śaiwasiddhanta teaching, and also the relationship between man, God and universe in terms of monistic mysticism.
The purpose of writing this article is to find out the result of the meeting between Bhima and Dewa Ruci.
In this case I use the Historical-Archaeology and also the phenomenology method to understand the symptoms within culture, including archaeology.
By talking to his Guru, Dewa Ruci, Bhima the ordinary Pandawa’s warrior became a Divine Guru in the world, who can give guidance to men who want to attain eternal unity between Servant and the Lord/God.
Abstrak.
Tinggalan arkeologi berupa arca dan relief Bhima banyak ditemukan di sekitar bangunan berundak teras di lereng-lereng gunung pada masa Majapahit Akhir.
Di samping data artefaktual itu, terdapat sebuah cerita, yaitu cerita “Dewa Ruci”, yang sangat terkait dengan tokoh Bhima.
Dalam cerita tersebut, Bhima disuruh Drona mencari toya pawitra ‘air penghidupan’ di Gunung Candramuka dan juga di tengah laut.
Pada waktu itu muncul tokoh Dewa Ruci yang mirip Bhima, namun sangat kecil ukurannya.
Ia memberi penjelasan (wejangan) tentang rahasia hidup yang terkait dengan ajaran agama Śaiwasiddhanta dan Bhima dianggap berhasil menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan kehidupan.
Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi atau metode “mengerti”, metode yang mengungkapkan makna berbagai gejala yang terkandung dalam kebudayaan, termasuk arkeologi.
Pendekatan yang dipakai adalah pendekatan arkeologi sejarah dengan menggunakan data aktefaktual dan data tekstual.
Bhima yang pada awalnya adalah seorang pahlawan Pandawa, setelah bertemu dengan gurunya, Dewa Ruci, menjadi tokoh anutan atau semacam guru bagi mereka yang sedang menempuh “perjalanan spiritual” untuk mencari, bertemu, dan bersatu kembali dengan Tuhan.

Related Results

STRUKTUR DRAMATIK PERTUNJUKAN DRAMA KLASIK SANGGAR TEATER MINI LAKON DEWA RUCI KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI
STRUKTUR DRAMATIK PERTUNJUKAN DRAMA KLASIK SANGGAR TEATER MINI LAKON DEWA RUCI KAJIAN BENTUK DAN FUNGSI
ABSTRAK   Pada dasarnya nilai pendidikan karakter mempunyai tiga bagian yang saling bekaitan, yaitu pengetahuan moral, penghayatan moral dan perilaku moral. Oleh karena...
Religiusitas Bhima dalam Teks Dewa Ruci
Religiusitas Bhima dalam Teks Dewa Ruci
<p><em>The text of Dewa Ruci tells about the journey of the character Bhima in carrying out his swadarma as a student of Guru Drona to fulfill the task of finding tirth...
Identifikasi Cerita Rakyat Sumbawa
Identifikasi Cerita Rakyat Sumbawa
Selama ini pemerintah tampaknya hanya berusaha untuk memajukan kebudayaan nasional. Padahal pemerintah diharapkan juga menggali dan memperkenalkan kekayaan khasanah kebudayaan loka...
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM CERITA RAKYAT ACEH BESAR
ANALISIS GAYA BAHASA DALAM CERITA RAKYAT ACEH BESAR
Penelitian ini membahas tentang analisis gaya bahasa dalam cerita rakyat Aceh Besar. Rumusan masalah penelitian ini adalah apa saja jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat dalam ceri...
Sunardi KONSEP DASAR PERTUNJUKAN WAYANG SINEMA LAKON DEWA RUCI
Sunardi KONSEP DASAR PERTUNJUKAN WAYANG SINEMA LAKON DEWA RUCI
This paper aims to describe the basic concepts of wayang cinema performance Dewa Ruci play as an alternativeto the development of Indonesian puppets. Wayang Cinema is an innovative...
Patung Dewa Ruci Dalam Perspektif Budaya Bali
Patung Dewa Ruci Dalam Perspektif Budaya Bali
Statue is one form of fine arts which is known as the aesthetic experience which come out from the forms of three dimension. Ruci /Nawa Ruci is the form of God...
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENULIS CERITA ANAK BERBASIS KARAKTER DI JAKARTA DAN SEKITARNYA
MENGEMBANGKAN KREATIVITAS GURU PAUD DALAM MENULIS CERITA ANAK BERBASIS KARAKTER DI JAKARTA DAN SEKITARNYA
Berdasarkan hasil penelitian masih banyak permasalahan dalam penyelenggaran pendidikan Anak Usia Dini, salah satu permasalahan yang ada adalah metode yang digunakan dalam menyampai...
Cosmology of dewa ruci in the islamic tasawuf perspective
Cosmology of dewa ruci in the islamic tasawuf perspective
This study examines the cosmology of Dewa Ruci from the perspective of Islamic mysticism, focusing on faith, purity, and spiritual journey. The research aims to explore how the con...

Back to Top