Javascript must be enabled to continue!
IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN BENCANA STUDI KASUS NAGARI SIAGA BENCANA (NAGASINA) DI NAGARI GANGGO HILIA KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
View through CrossRef
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk Kelompok Nagari Siaga Bencana (Nagasita) agar pelaksanaan penanggulangan bencana lebih optimal. Penulis ingin melihat pelaksanaan Nagasina sebagai upaya penanggulangan bencana di Nagari Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan dan upaya Kelompok Nagari Siaga Bencana di Nagari Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman agar kegiatan dapat terlaksana dengan optimal sesuai rencana. Proses penanggulangan terfokus kepada tahapan pra bencana, yaitu pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan. Implementasi penanggulangan bencana oleh Kelompok Nagari Siaga Bencana (Nagasina) di Nagari Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman dapat dilihat dari faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi. Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan tehnik pengambilan data adalah observasi dan mewawancarai informan yang memiliki keahlian atau memiliki kewenangan sehingga akan memudahkan penulis dalam menganalisis. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dokumen-dokumen kepustakaan Pemerintah Kabupaten Pasaman dan penulusuran data online. Komunikasi yang dibangun Nagasina dengan pihak terkait sudah baik tetapi belum optimal dalam berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait. Nagasina belum mampu memanfaatkan IT dalam pengelolaan informasi dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Nagasina Ganggo Hilia sudah memiliki kuantitas sumber daya manusia tetapi masih membutuhkan optimalisasi pada kualitas sumber daya manusia, sumberdaya sarana dan sumber daya anggaran. Disposisi Nagasina Ganggo Hilia sudah terlaksana dengan baik karena disposisi dilaksanakan sesuai komitmen dan memiliki target yang terukur. Struktur organisasi Nagasina sudah ideal karena memiliki SOP yang terukur dan dilaksanakan dengan komitmen serta memiliki alur perizinan kegiatan yang singkat.
Kata Kunci: Implementasi; Nagari Siaga Bencana; Penanggulangan
Institut Pemerintahan Dalam Negeri
Title: IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN BENCANA STUDI KASUS NAGARI SIAGA BENCANA (NAGASINA) DI NAGARI GANGGO HILIA KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
Description:
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) membentuk Kelompok Nagari Siaga Bencana (Nagasita) agar pelaksanaan penanggulangan bencana lebih optimal.
Penulis ingin melihat pelaksanaan Nagasina sebagai upaya penanggulangan bencana di Nagari Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan dan upaya Kelompok Nagari Siaga Bencana di Nagari Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman agar kegiatan dapat terlaksana dengan optimal sesuai rencana.
Proses penanggulangan terfokus kepada tahapan pra bencana, yaitu pencegahan, mitigasi, dan kesiapsiagaan.
Implementasi penanggulangan bencana oleh Kelompok Nagari Siaga Bencana (Nagasina) di Nagari Ganggo Hilia Kecamatan Bonjol Kabupaten Pasaman dapat dilihat dari faktor komunikasi, sumber daya, disposisi dan struktur birokrasi.
Metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan tehnik pengambilan data adalah observasi dan mewawancarai informan yang memiliki keahlian atau memiliki kewenangan sehingga akan memudahkan penulis dalam menganalisis.
Data sekunder dalam penelitian ini berasal dokumen-dokumen kepustakaan Pemerintah Kabupaten Pasaman dan penulusuran data online.
Komunikasi yang dibangun Nagasina dengan pihak terkait sudah baik tetapi belum optimal dalam berkoordinasi dengan Kementerian dan Lembaga terkait.
Nagasina belum mampu memanfaatkan IT dalam pengelolaan informasi dan menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Nagasina Ganggo Hilia sudah memiliki kuantitas sumber daya manusia tetapi masih membutuhkan optimalisasi pada kualitas sumber daya manusia, sumberdaya sarana dan sumber daya anggaran.
Disposisi Nagasina Ganggo Hilia sudah terlaksana dengan baik karena disposisi dilaksanakan sesuai komitmen dan memiliki target yang terukur.
Struktur organisasi Nagasina sudah ideal karena memiliki SOP yang terukur dan dilaksanakan dengan komitmen serta memiliki alur perizinan kegiatan yang singkat.
Kata Kunci: Implementasi; Nagari Siaga Bencana; Penanggulangan
.
Related Results
Harmonisasi dan Akselerasi Desa Siaga (HADesi) pada Pengembangan Desa Mitra
Harmonisasi dan Akselerasi Desa Siaga (HADesi) pada Pengembangan Desa Mitra
Kegiatan desa siaga digulirkan pada tahun 2006. Pada tahun 2012 capaian jumlah desa siaga aktif sebanyak 52.804 dari 81.253 desa di seluruh Indonesia atau sekitar (64,9%) dari targ...
PERAN WANITA KARIER DALAM MELAKSANAKAN KELUARGA HARMONIS DI NAGARI GANGGO HILIA KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
PERAN WANITA KARIER DALAM MELAKSANAKAN KELUARGA HARMONIS DI NAGARI GANGGO HILIA KECAMATAN BONJOL KABUPATEN PASAMAN
 Wanita yang menyandang status sebagai wanita karir memiliki tanggung jawab yang sangat berat. Dalam hal ini, wanita harus bisa membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan. Perana...
Jejak Diaspora Dalam Nada Kesenian Ronggeng Pasaman dan Rahasia Apropriasi Musik Global
Jejak Diaspora Dalam Nada Kesenian Ronggeng Pasaman dan Rahasia Apropriasi Musik Global
Ronggeng Pasaman is a traditional art form that holds significant cultural value and plays an important role in preserving the cultural identity of the Pasaman community. This stud...
EFEKTIVITAS PROGRAM ALOKASI DANA NAGARI (ADN) SATU MILIAR PER NAGARI (SMPN) DI KABUPATEN PASAMAN BARAT (KASUS PEMBANGUNAN FISIK DI NAGARI SINURUIK DAN NAGARI RABI JONGGOR).
EFEKTIVITAS PROGRAM ALOKASI DANA NAGARI (ADN) SATU MILIAR PER NAGARI (SMPN) DI KABUPATEN PASAMAN BARAT (KASUS PEMBANGUNAN FISIK DI NAGARI SINURUIK DAN NAGARI RABI JONGGOR).
Artikel ini sangat menarik ditengah euforia lahirnya UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Salah satu klausul yang ada di UU Desa adalah tentang adanya dana 10% dari APBN dan APBD ba...
EXPANSION OF NAGARI-NAGARI IN WEST PASAMAN REGENCY 2017-2023
EXPANSION OF NAGARI-NAGARI IN WEST PASAMAN REGENCY 2017-2023
The regional expansion policy is the most popular policy, including in nagari in West Pasaman Regency. The expansion of nagari-nagari which took place in West Pasaman Regency in 20...
Pembentukan Relawan Kebencanaan Di Desa Tanjung Luar Sebagai Bentuk Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana
Pembentukan Relawan Kebencanaan Di Desa Tanjung Luar Sebagai Bentuk Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana
Pembentukan relawan kebencanaan sebagai salah satu program kerja KKN Desa Tanjung Luar sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana terlaksana dengan baik berkat kerjasam...
Tingkat Ancaman Multi Bencana Alam di Kabupaten Karanganyar
Tingkat Ancaman Multi Bencana Alam di Kabupaten Karanganyar
<em><span lang="EN-US">Kabupaten </span><span>Karanganyar</span><span lang="EN-US">, Provinsi </span><span>Jawa Tengah</span>&...
TINJAUAN STUDI KELAYAKAN USAHA BADAN USAHA MILIK DESA (NAGARI) KAMANG HILIA SEJAHTERA KENAGARIAN KAMANG HILIA, KECAMATAN KAMANG MAGEK, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT
TINJAUAN STUDI KELAYAKAN USAHA BADAN USAHA MILIK DESA (NAGARI) KAMANG HILIA SEJAHTERA KENAGARIAN KAMANG HILIA, KECAMATAN KAMANG MAGEK, KABUPATEN AGAM, PROVINSI SUMATERA BARAT
Penelitian ini bertujuan untuk melihat kelayakan aspek keuangan usaha grosir sembako Badan Usaha Milik Desa (Nagari) Kamang Hilia Sejahtera di Kenagarian Kamang Hilia Kecamatan Kam...


