Search engine for discovering works of Art, research articles, and books related to Art and Culture
ShareThis
Javascript must be enabled to continue!

Pemanfaatan Bahan PET Terhadap Daya Serap Air Pada Beton Pracetak Tipe U-Ditch

View through CrossRef
Sampah merupakan salah satu pencemaran yang sangat umum ditemui pada saat ini. Hal ini disebabkan konsumsi plastik yang setiap tahunnya terus meningkat, salah satu jenis sampah plastik yang menghasilkan limbah yang terus meningkat setiap tahunnya adalah sampah plastik Polyethylene Terephthalate (PET). Beton yang baik adalah beton yang memiliki daya serap air yang baik dan terkontrol. Hal ini membuat limbah botol plastik jenis PET bisa dijadikan sebagai bahan campuran dalam pembuatan beton pracetak seperti beton tipe  U-Ditch. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium dan studi pustaka serta literatur terdahulu. Penelitian pencampuran bahan ini dilakukan dengan variasi perbandingan dengan persentase 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% terhadap berat total adukan semen kemudian pengujian beton akan dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Tujuan dari peniltian ini untuk mengetahui dampak dari pemanfaatan bahan PET terhadap kuat tekan dan daya serap (porositas dan absorbsi) pada beton pracetak tipe U-Ditch. Hasil kuat tekan beton dengan tipe penambahan 0% limbah PET mendapatkan nilai kuat tekan sebesar K 153,69 Kg/cm² (76,85%) kemudian beton dengan tipe 5% dengan nilai kuat tekan K 93,88 Kg/cm² (46,94%) disusul dengan tipe penambahan 2,5% dan 7,5% dengan kuat tekan sebesar K 68,85 Kg/cm² (34,42%) dan K 64,68 Kg/cm² (32,34%). Kemudian, beton dengan tipe penambahan 0% limbah PET mendapatkan nilai porositas paling rendah dengan nilai sebesar 15,550% disusul beton dengan tipe penambahan 5% dengan nilai sebesar 15,882% kemudian beton dengan tipe penambahan 7,5% dan 2,5% dengan nilai porositas sebesar 16,495% dan 17,160%. Selanjutnya, beton dengan tipe penambahan 0% limbah PET mendapatkan nilai absorbsi paling rendah dengan nilai sebesar 2,7% disusul beton dengan tipe penambahan 5% dengan nilai sebesar 3,7% kemudian beton dengan tipe penambahan 2,5% dan 7,5% dengan nilai absorbsi sebesar 4,1% dan 4,4%. Hal ini menyimpulkan, penambahan limbah PET sesuai persentase yang sudah direncanakan  memiliki nilai signifikan terhadap kekuatan beton yang menurun dan daya serap air yang meningkat pada beton pracetak tipe U-Ditch.
Title: Pemanfaatan Bahan PET Terhadap Daya Serap Air Pada Beton Pracetak Tipe U-Ditch
Description:
Sampah merupakan salah satu pencemaran yang sangat umum ditemui pada saat ini.
Hal ini disebabkan konsumsi plastik yang setiap tahunnya terus meningkat, salah satu jenis sampah plastik yang menghasilkan limbah yang terus meningkat setiap tahunnya adalah sampah plastik Polyethylene Terephthalate (PET).
Beton yang baik adalah beton yang memiliki daya serap air yang baik dan terkontrol.
Hal ini membuat limbah botol plastik jenis PET bisa dijadikan sebagai bahan campuran dalam pembuatan beton pracetak seperti beton tipe  U-Ditch.
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode eksperimen di laboratorium dan studi pustaka serta literatur terdahulu.
Penelitian pencampuran bahan ini dilakukan dengan variasi perbandingan dengan persentase 0%, 2,5%, 5%, dan 7,5% terhadap berat total adukan semen kemudian pengujian beton akan dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari.
Tujuan dari peniltian ini untuk mengetahui dampak dari pemanfaatan bahan PET terhadap kuat tekan dan daya serap (porositas dan absorbsi) pada beton pracetak tipe U-Ditch.
Hasil kuat tekan beton dengan tipe penambahan 0% limbah PET mendapatkan nilai kuat tekan sebesar K 153,69 Kg/cm² (76,85%) kemudian beton dengan tipe 5% dengan nilai kuat tekan K 93,88 Kg/cm² (46,94%) disusul dengan tipe penambahan 2,5% dan 7,5% dengan kuat tekan sebesar K 68,85 Kg/cm² (34,42%) dan K 64,68 Kg/cm² (32,34%).
Kemudian, beton dengan tipe penambahan 0% limbah PET mendapatkan nilai porositas paling rendah dengan nilai sebesar 15,550% disusul beton dengan tipe penambahan 5% dengan nilai sebesar 15,882% kemudian beton dengan tipe penambahan 7,5% dan 2,5% dengan nilai porositas sebesar 16,495% dan 17,160%.
Selanjutnya, beton dengan tipe penambahan 0% limbah PET mendapatkan nilai absorbsi paling rendah dengan nilai sebesar 2,7% disusul beton dengan tipe penambahan 5% dengan nilai sebesar 3,7% kemudian beton dengan tipe penambahan 2,5% dan 7,5% dengan nilai absorbsi sebesar 4,1% dan 4,4%.
Hal ini menyimpulkan, penambahan limbah PET sesuai persentase yang sudah direncanakan  memiliki nilai signifikan terhadap kekuatan beton yang menurun dan daya serap air yang meningkat pada beton pracetak tipe U-Ditch.

Related Results

SEMANA DE ENFERMAGEM E SEUS ASPECTOS SOCIAIS NA VALORIZAÇÃO PROFISSIONAL: UM RELATO DE EXPERIÊNCIA DO GRUPO PET-ENFERMAGEM
SEMANA DE ENFERMAGEM E SEUS ASPECTOS SOCIAIS NA VALORIZAÇÃO PROFISSIONAL: UM RELATO DE EXPERIÊNCIA DO GRUPO PET-ENFERMAGEM
A enfermagem é o pilar da assistência pois está na linha de frente do cuidado holístico, todavia esta é estigmatizada e desvalorizada, assim como não possui reconhecimento consider...
Studi Pemanfaatan Limbah Serat Gergaji Kayu dan Limbah Kertas Sebagai Campuran Beton Ringan
Studi Pemanfaatan Limbah Serat Gergaji Kayu dan Limbah Kertas Sebagai Campuran Beton Ringan
Limbah sering digunakan sebagai bahan untuk berbagai keperluan, termasuk dalam rekayasa bahan bangunan. Salah satu jenis limbah yang masih jarang diteliti sebagai campuran dalam pe...
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI PH AIR TERHDAPA KUAT TEKAN BETON NORMAL
PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI PH AIR TERHDAPA KUAT TEKAN BETON NORMAL
Dalam pembuatan betonair sangat diperlukan untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat halus, dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Pada dasarnya air yang diguna...
ANALISIS TIDAK TERCAPAINYA MUTU BETON K-250 DENGAN PENGGUNAAN AGREGAT DARI QUARRY SUNGAI ABUKAREI SERUI
ANALISIS TIDAK TERCAPAINYA MUTU BETON K-250 DENGAN PENGGUNAAN AGREGAT DARI QUARRY SUNGAI ABUKAREI SERUI
Dalam dunia konstruksi, beton merupakan salah satu komponen struktur yang paling sering digunakan sampai saat ini, baik untuk bangunan gedung, jembatan maupun dermaga. Beton merupa...
STUDI AWAL PENGEMBANGAN METODE PERAWATAN BETON DENGAN METODE BIOMINERALISASI : LITERATURE REVIEW
STUDI AWAL PENGEMBANGAN METODE PERAWATAN BETON DENGAN METODE BIOMINERALISASI : LITERATURE REVIEW
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan referensi inovasi penggunaan bakteri dalam masa perawatan beton. Inovasi pada material beton dengan metode self-healing memungkinkan ...
PENGGUNAAN SODA ASH UNTUK PENINGKATAN KUALITAS AIR GAMBUT PADA BETON
PENGGUNAAN SODA ASH UNTUK PENINGKATAN KUALITAS AIR GAMBUT PADA BETON
Air gambut sering digunakan sebagai komponen bahan pencampur beton di wilayah Palangka Raya. Air adalah komponen penting dari bahan pencampur beton. Air gambut sebenarnya tidak dis...
Comparative study of total-body PET and PET/MR in the diagnosis of liver metastases
Comparative study of total-body PET and PET/MR in the diagnosis of liver metastases
ObjectiveTo compare the diagnostic differences between total-body PET/CT (positron emission tomography/computed tomography) and PET/MR (positron emission tomography/magnetic resona...
ANALISA PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM PADA CAMPURAN BETON DITINJAU TERHADAP KEKUATAN DAN BIAYA DIBANDINGKAN DENGAN BETON NORMAL
ANALISA PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM PADA CAMPURAN BETON DITINJAU TERHADAP KEKUATAN DAN BIAYA DIBANDINGKAN DENGAN BETON NORMAL
Styrofoam merupakan limbah dari pemakaian aktifitas manusia, dapat dijadikan sebagai bahan alternative bahan campuran beton. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperim...

Back to Top